Di antara
adab-adab yang telah disepakati para ulama’ dalam menuntut ilmu adalah adab
murid kepada gurunya. Imam Ibnu Hazm berkata: “Para ulama bersepakat, wajibnya
memuliakan ahli al-Qur’an, ahli Islam dan Nabi. Demikian pula wajib memuliakan
khalifah, orang yang punya keutamaan dan orang yang berilmu.” (al-Adab
as-Syar’iah 1/408)
Berikut ini
beberapa adab yang selayaknya dimiliki oleh penuntut ilmu ketika menimba ilmu
kepada gurunya.
1. Memuliakan guru
Memuliakan
orang yang berilmu termasuk perkara yang dianjurkan. Sebagaimana Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
«لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يَرْحَمْ صَغِيرَنَا وَيُجِلَّ
كَبِيرَنَا وَيَفِ لِعَالِمِنَا»
“Bukanlah
termasuk golongan kami, orang yang tidak menghormati orang yang tua, tidak
menyayangi yang muda, dan tidak mengerti hak ulama kami.” (HR. Al-Bazzar
2718, Ahmad 5/323, lafadz milik Al-Bazzar. Dishahihkan oleh al-Albani dalam Shohih
Targhib 1/117)
Imam Nawawi rahimahullah
berkata: “Hendaklah seorang murid memperhatikan gurunya dengan pandangan
penghormatan. Hendaklah ia meyakini keahlian gurunya dibandingkan yang lain.
Karena hal itu akan menghantarkan seorang murid untuk banyak mengambil manfaat
darinya, dan lebih bisa membekas dalam hati terhadap apa yang ia dengar dari
gurunya tersebut” (Al-Majmu’ 1/84).
2. Mendo’akan kebaikan
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
وَمَنْ أَتَى إِليْكُم مَعْروفاً
فَكَافِئُوه فَإِنْ لَمْ تَجِدوا فَادْعُوا لَهُ، حَتَّى يَعلَمَ أن قَد
كَافَئْتُمُوه
“Apabila ada
yang berbuat baik kepadamu maka balaslah dengan balasan yang setimpal. Apabila
kamu tidak bisa membalasnya, maka doakanlah dia hingga engkau memandang telah
mencukupi untuk membalas dengan balasan yang setimpal.” (HR. Bukhori
dalam al-Adab al-Mufrod no. 216, lihat as-Shohihah 254)
Ibnu Jama’ah rahimahullah
berkata: “Hendaklah seorang penuntut ilmu mendoakan gurunya sepanjang masa.
Memperhatikan anak-anaknya, kerabatnya dan menunaikan haknya apabila telah
wafat” (Tadzkirah Sami’ hal. 91).
3. Rendah diri kepada guru
Ibnu Jama’ah rahimahullah
berkata: “Hendaklah seorang murid mengetahui bahwa rendah dirinya kepada
seorang guru adalah kemuliaan, dan tunduknya adalah kebanggaan.” (Tadzkirah
Sami’ hal. 88)
Sahabat Ibnu
Abbas radhiyallahu ‘anhuma dengan kemuliaan dan kedudukannya yang agung,
beliau mengambil tali kekang unta Zaid bin Tsabit radhiyallahu ‘anhu
seraya berkata: “Demikianlah kita diperintah untuk berbuat baik kepada ulama.”
(As-Syifa, 2/608)
4. Mencontoh akhlaknya
Hendaklah
seorang penuntut ilmu mencontoh akhlak dan kepribadian guru. Mencontoh
kebiasaan dan ibadahnya. (Tadzkirah Sami’ hal. 86)
Imam as-Sam’ani
rahimahullah menceritakan bahwa majelis Imam Ahmad bin Hanbal dihadiri
lima ribu orang. Lima ratus orang menulis, sedangkan selainnya hanya ingin
melihat dan meniru adab dan akhlak Imam Ahmad. (Siyar AlamNubala, 11/316)
Referensi:Tadzkiratus
Sami’ Wal-Mutakallim Wal-Muta’allim oleh Badruddin Ibnu Jama’ah Al-Kinani Rahimahullah
0 komentar:
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Posting Komentar