Lahir di suatu desa kecil, yang
kebanyakan masyarakatnya hidup bertani, dalam keluarga sederhana. Bapakku
sebagai pedagang dan ibu selalu setia menemani kegiatan sehari-hari. Kami
berempat, Kakak pertama dan keduaku perempuan serta adikku juga perempuan. Aku
satu-satunya anak laki-laki di keluargaku. Tidak heran jika Bapak dan Ibuku
begitu sayang dan berharap banyak agar aku kelak dapat melanjutkan perjuangan
keluargaku.
Aku menghabiskan masa kecilku
dengan teman-teman yang masih kental menjunjung tinggi arti persahabatn dan
kekeluargaan. Hari-hariku kuhiasi dengan kegiatan belajar di pagi hari secara
formal di SDN Lebakadi dan malam hari mengikuti kegiatan mengaji di masjid
kecil yang dindingnya terbuat dari kayu, beralaskan tanah biasa yang di atasnya
dilapisi dengan anyaman kulit bambu. Hari-hariku kulalui dengan riang gembira
dan semangat menuntut ilmu baik umum maupun agama.
Tamat dari SD tahun 1982 aku
melanjutkan ke SMP N 1 Sugio yang waktu itu untuk diterima harus mengikuti
seleksi yang lumayan ketat. Alhamdulillah aku berhasil diterima dan aku mulai
mengikuti pelajaran di SMP dengan semangat dan jiwa kompetitif secara sportif.
Belajar di SMP sangat mengesankan bagiku. Guru-guru dan teman-temanku begitu
menyayangiku. Tiga tahun berlalu begitu cepat dan pengalaman berharga aku
peroleh. Sesuatu yang sulit aku lupakan yaitu ketika di masa akhirku di SMP
ketika pengumuman Ujian Nasional, guru matematika-ku begitu terharu saat hasil
ujian matematika-ku tertera angka 10, angka yang sempurna! Begitu terharunya
beliau memelukku sambil menangis, bahagia dan bersyukur karena
beliau merasa sukses dalam mendidikku.
Tahun 1985 aku melanjutkan ke SMA
N 2 lamongan, yang waktu itu masuknya menggunakan danem. Alhamdulillah aku
menduduki peringkat kelima dari seluruh siswa yang dinyatakan lolos waktu itu.
Hampir 200 siswa dinyatakan lolos di SMA terfavorit di kotaku. Belajar di SMA
terasa menyenangkan bagiku. Teman-temanku yang berasal dari berbagai daerah yang
lumayan jauh jangkauannya, menambah pengalaman berinteraksi tersendiri bagiku.
Tahun pertama aku selesai dan memasuki tahun kedua, waktu itu ada penjurusan
sesuai minat dan potensi. Aku masuk juruan A1 (IPA). Belajar eksak (ilmu-ilmu
pasti), yang penuh dengan hitung-menghitung angka serta rumus yang menjadi
kegemaranku. Dua tahun kulalui sampai aku harus melanjutkan kuliahku.
Alhamdulillah, aku diterima di
IKIP Negeri Surabaya (sekarang UNESA) ambil jurusan pendidikan matematika
melalui jalur PMDK (Penelusuran Minan Dan Kemampuan) yaitu tanpa tes. Selesai
tahun 1993, saya mencari pengalaman dengan mengajar di SMP N Sugio
(almamaterku) dan sejumlah SMA swasta di daerahku. Tahun 1997, alhamdulillah
aku diangkat menjadi PNS di lingkungan Depag (sekarang Kemenag). Tahun 1998 aku
menikah dengan seorang istri yang sangat aku banggakan, wanita solehah. Seorang istri yang sederhana,
mandiri, qonaah dan pandai
bersyukur (berterima kasih) pada suami. Kelahiran anak pertamaku, Fesli,
melengkapi kebahagiaan kami.
Selanjutnya dengan penuh semangat aku memulai
bekerja di lingkungan yang kondusif, kumpulan anak-anak dan orang-orang yang
konsen dengan pendidikan agama islam. Baru 1,5 tahun bekerja, aku berkesempatan melanjutkan study
S2 atas bea-siswa dari pemerintah. Di Deakin University – Melbourne Australia
aku mengasah keilmuanku di bidang pendidikan matematika.
Ketika aku study, aku harus meninggalkan orang-orang yang aku
sayangi yaitu istri dan anak pertamaku Fesli Fadhila, yang waktu itu masih berusia 4 bulan. Demi
keduanya aku rela menempuh perjuangan untuk bekal profesionalisme di bidang
pendidikan. Alhamdulillah, tahun 2001 aku merampungkan studyku. Tahun 2002
lahir anak keduaku. Laki-laki, Fawwaz Fikruzaky, yang semoga bisa menjadi pelangsung
perjuangan dan pengemban dakwah. Sekarang ini, anak pertamaku sudah kelas XI-IPA
di MAN Insan Cendekia Serpong sedangkan anak keduaku kelas VI di SD
Muhammadiyah Plus Sugio. Aku selalu berusaha berbuat yang terbaik untuk istri dan masa
depan anak-anakku. Aku giat bekerja dan rela berkorban karena kecintaanku pada keluarga. Aku selalu berdoa untuk kebaikan keluarga dan masa depan anak-anakku. Semoga Allah menjadikan keluargaku bahagia di dunia dan di akherat. Semoga Allah meridhoi segala usaha dan mengabulkan
permohonanku. Amiin.
Ohh OK
BalasHapus