Hasud = dengki / iri hati, yaitu rasa tidak suka kepada orang
lain, ketidaksukaan itu akan bertambah jika orang lain itu mendapatkan nikmat /
kesenangan. Shg timbul keinginan utk melenyapkan kenikmatan itu dari orang
lain.
QS.
Al Falaq: 5
."Dan dari kejahatan pendengki bila ia
dengki”
Sangat
berbahaya:
HR. Abu
Dawud:
Artinya:
“Jauhilah olehmu sifat dengki (hasud), maka sesungguhnya hasud itu memakan
(banyak) kebaikan sebagaimana api membakar kayu”.
8 bahaya hasud, (buku:
THORIQOH MUHAMMADIYAH).
1. Ifsadut-tho’at :
Dapat
merusak ketaatan kepada allah SWT.
Ketika
seorang pedagang ada saingan, (di kantor ada saingan), maka orang tsb akan
berusaha melakukan perlawanan dg segala cara (haram). Saat itu pula ia jauh
dari ketaatan kepada Allah. Sibuk shg tdk sempat melaksanakan ibadah dg baik
seperti biasanya.
2. Al-Ifdhau ila fi’lil ma’ashi :
Dapat
membuka pintu terjadinya ma’siyat.
Biasanya
si hasud akan minta bantuan pada orang lain (preman, dukun) untuk melakukan
fitnah dan sebagainya, bahkan mencelakakan (pembunuhan). Ia akan membuat
kebohongan baru dan itu semua adalah maksiat.
3. Hirmanusy-syafa’ah :
Dapat
menghilangkan syafaat dari Rasulullah SAW
Karena
hasud maka orang tsb tdk akan mendapat syafaat atau pertolongan dari Rasul yg
pada hari kiamat sangat dibutuhkan.
4. Dukhulun nar:
Menyebabkan
masuk ke neraka, celaka-celaka-celaka.
Karena
amal kebaikannya bisa hapus semua (hilang).
5. Al-Ifdha’u ilaadharari ghairihi:
Dapat
membahayakan orang lain.
Karena
ulah orang hasud orang lain bisa celaka, misalnya yg diajak sekongkol utk
membuat fitnah. Atau jika ia mencelakai orang yg dihasudi maka bisa jadi
seluruh anggota keluarga orang yg dihasudi tadi ikut menerima celaka
(dampaknya).
6. At-ta’ab walham min ghairi fa’idatin:
Yaitu
orang yg hasud selalu disibukkan dengan masalah yg tidak ada faedahnya, juga
dirundung kesedihan yg tdk terbatas. Krn selalu berusaha menjatuhkan lawannya
(org yg duhasudi).
7. A’mal qalbi hatta yakada la yafhamu hukman min ahkamillahi ta’ala:
Yaitu buta
hatinya dan tdk mempedulikan lagi aturan syareat dan hukum Allah SWT.
Segala
cara ditempuh dan tdk peduli siapapun terkadang adik atau saudara, teman maupun
orang tua sendiri, akan dibuat celaka. Ia tdk peduli lagi dengan ancaman Allah
dan hukuman terhadap orang yg berbuat demikian.
8. Al-Hirmanu wal hidzlanu:
Yaitu
terhalang dari keberhasilan.
Ia semakin
jauh dari apa yg menjadi tujuannya dan kesuksesan. Pepatah Arab: “Al Hasuud laa
Yasuud” orang yg hasud itu tdk akan
mendapat apa yg dimaksud.
Mudah2an
kita bisa menghindari sifat tercela, dan bersyukurlah serta tunjukkan
kebahagiaan kita kepada orang lain ketika teman kita itu mendapatkan kenikmatan
dari Allah SWT. Berikan ucapan selamat: Semua adalah anugerah Allah.
Kita boleh
hasud hanya dalam dua hal:
1. Kepada orang kaya yg gemar membelanjakan kekayaannya kepada jalan
Allah
2. Kepada orang yg berilmu, dengannya mereka giat mengajarkan dan
mengamalkannya.
Itulah yg harus kita iri dan berusaha untuk menirunya.
Barokallahu lii walakum fil quranil adhiim, Wa nafa’aani waiyyakum
bimaa fiihi minal aayaati wadzikril hakim. Wataqobbala minnii waminkum
tilaawatahu. Innahuu huwal ghofuurur rohiim.
0 komentar:
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Posting Komentar